Koil Pengapian Sepeda Motor
Koil pengapian merupakan komponen penaik tegangan dari tegangan rendah 12V menjadi tegangan tinggi kurang lebih 25 KV dengan cara merubah merubah energi listrik tegangan rendah menjadi energi magnet pada kumparan primer dan kemudian dirobah menjadi tegangan tinggi pada kumparan sekunder.
Konstruksi koil pengapian (Gambar 1) terbuat dari lapisan tipis dan digabung menjadi bentuk batang inti besi yang ditempatkan dibagian tengah dari kumparan primer yang mempunyai diameter kawat tembaga 0,5 mm dan kumparan sekunder dengan diameter kawat tembaga 0,03 mm. Kumparan sekunder dibuat 60 sampai 150 kali jumlahnya dibandingkan kumparan primer. Ruang antara kumparan primer dan sekunder diisi dengan isolator (Aspalt atau Epoxy). Koil pengapian memiliki 3 terminal. Rangkaian arus primer dari kunci kontak melalui terminal 15 mengalir ke kumparan primer dan keluarĀ dari terminal 1 menuju kontak pemutus dan ke masssa membentuk rangkaian tertutup. Rangkaian sekunder membangkitkan tegangan tinggi dari kumparan sekunder menuju terminal 4, kabel busi, steker busi,busi dan kembali ke massa. Kumparan awal dari kumparan sekunder digabungkan dengan akhir dari kumparan primer dan keluar berupa terminal 1.
Jenis Koil Pengapian
Koil Pengapian Tunggal
Setiap silider mempunyai satu koil (Gambar 2). Kebanyakan koil berada langsung diaatas busi. Koil ini juga memiliki terminal yang sama yaitu terminal 1 adalah terminal yang diputus hubung terhadap massa,terimal 15 dari kunci kontak dan terminal 4 langsung ke busi.
Koil Pengapian Dobel Loncatan Bunga Api
Pada gambar 3 terlihat pada kedua ujung kumparan sekunder dikeluarkan melalui terminal tegangan tinggi dan masing masing ujungnya disalurkan ke dua busi sehingga pada saat yang bersamaan pada kedua busi akan meloncatkan bunga api. Tegangan tersebut meloncat membuat rangkaian tertutup pada rangkaian sekunder saja. Pada gambar 4 ditunjukkan bagaimana hubungan rangakaian 2 koil dengan 4 keluaran tegangan tinggi ke masing-masing busi (motor 4 silinder ). Koil 1 melayani pengapian untuk silinder 1 dan 4, jika urutan pengapian motor 1-3-4-2 maka bila silinder satu sedang kompresi dan membakar campuran pada ruang bakar, sedangkan busi 4 juga memercikkan bunga api tetapi pada saat itu silinder 4 sedang melakukan proses buang sehingga tidak terjadi apa apa pada silinder 4, dan sebaliknya jika pada silinder 4 sedang kompresi maka pada silinder 1 sedang terjadi proses buang.
Telah dikembangkan pula koil pengapian yang terintegrasi dengan pengapian transistor. Kumparan primer dan sekunder berada didalam steker busi sehingga tidak memerlukan lagi kabel busi.