Sistem Pengapian Konvensional (Menggunakan Platina)
Sistem pengapian konvensional (menggunakan platina) digunakan pada sepeda motor generasi lama hingga era 1980. Sistem pengapian konvensional ini digunakan pada sepeda motor dan kendaraan bermesin bensin.
Jenis Sistem Pengapian Konvensional (Menggunakan Platina)
Sistem pengapian konvensional (menggunakan platina) pada sepeda motor ada 2 macam yaitu :
- Pengapian Konvensional DC (menggunakan sumber dari baterai )
- Pengapian Konvensional AC (menggunakan sumber dari generator)
Sistem Pengapian Konvensional DC
Sistem pengapian konvensional DC ini merupakan sistem pengapian pada sepeda motor yang menggunakan platina dan sumber tegangan dari baterai.
Prinsip Kerja Sistem Pengapian Konvensional DC
Tegangan baterai 12V ditransformasikan menjadi tegangan tinggi 5000 s/d 25 KV, kemudian dialirkan kebusi
Cara kerja sistem pengapian konvensioanl DC :
- Arus dari baterai masuk melalui kunci kontak mengalir melalui kumparan L1 koil pengapian (primer koil) dan mengalir ke kontak pemutus menuju masa pada saat Kam tidak menekan
- Kontak pemutus → terbentuk medan magnet pada L1. Pada saat kontak pemutus
- Mulai terbuka akibat dari Kam yang mendorong kontak pemutus maka arus yang melalui
- L1 hilang mendadak, kemagnetan hilang mendadak dan kemagnetan memotong kumparan
- Sekunder koil L2 → terjadi tegangan tinggi pada ujung kumparan L2 yang terhubung dengan busi maka melompatlah tegangan tersebut berupa bunga api.
Sifat-sifat Sistem Pengapian Konvensional DC
- Daya pengapian baik pada putaran rendah (bila tegangan baterai cukup).
- Saat pangapian ditentukan oleh putaran mesin.
- Saat pengapian dapat diatur secara mekanis menggunakan kontak pemutus atau secara elektronis
Sistem Pengapian Konvensional AC (Sistem Pengapian Magnet)
- Bagan Sistem pengapian magnet dengan kontak pemutus.
- Konstruksi system pengapian magnet
Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet
Bila magnet berputar maka Kam akan berputar karena konstruksi kam menyatu ditengah /satu poros dengan magnet.Maka dibangkitkan tegangan dan arus bolak balik menuju kumparan primer koil pengapian tetapi jika kontak pemutus dalam posisi menutup maka arus hanya dibuang melalui kontak pemutus ke massa → Tidak terbentuk medan magnet pada kumparan primer koil. Pada saat kontak pemutus mulai terbuka tegangan yang dibangkitkan tidak lagi dialirkan ke massa, maka pada saat itulah terjadi pengaliran mendadak ke kumparan primer koil dan terjadilah tegangan tinggi pada kumparan sekunder.
Sifat-sifat Sistem Pengapian Magnet
- Sumber tegangan dari generator, sehingga motor dapat hidup tanpa baterai.
- Daya pengapian baik pada putaran tinggi.
- Putaran start harus lebih tinggi dari 200 rpm
- Sering digunakan pada motor kecil seperti sepeda motor dengan isi silinder kecil.
Sistem pengapian konvensional (menggunakan platina) ini digunakan sebelum teknologi CDI (Capasitor Discharge Ignition) digunakan pada sepeda motor.